Sebuah rumah warga di Kampung Jangari, RT: 0/11, Desa Bobojong,
Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, dibakar massa, Minggu (22/5) sekitar
pukul 20.00 WIB.
Rumah ukuran 20x5 meter milik Hj Nining itu
ludes terbakar. Bukan hanya itu, satu unit mobil Toyota Rush nopol B 308
ANI dan uang Rp 300 juta ikut hangus terbakar.
Informasi yang
dihimpun Radar Cianjur (Jawa Pos Group), kejadian bermula dari kaksus
pemukulan yang dilakukan Indra (30), anak Hj Nining terhadap korban
Ujang (37) tetangganya, Sabtu (20/5) sekitar pukul 23:30 WIB.
Akibat
pemukulan itu wajah Ujang luka memar. Kini permasalahan tersebut
ditangani oleh Polsek Mande dan akan diselesaikan secara kekeluargaan.
Namun,
setelah pemukulan hingga sebelum pembakaran Indra tidak berada di
tempat. Hal itu memicu emosi warga. Warga secara spontanitas merusak dan
membakar rumah dan mobil miliki Hj Nining.
”Massa yang melakukan
pembakaran sekitar 300 orang. Setelah melakukan penyerangan dan
pengrusakan yang disertai pembakaran massa langsung membubarkan diri,”
jelas Danrami Mande Kapten Indrian, yang ikut memadamkan api.
Masih
beruntung, dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa. Namun kerugian
material mencapai Rp1 miliar. ”Di lemari dalam rumah itu ada uang tunai
sebesar Rp 300 juta yang hangus. Terus mobil beserta isinya pun hangus.
Kerugian sekitar satu milyar,” ujarnya.
Dia menambahkan, sekitar
pukul 20:00 WIB, api dapat dipadamkan dengan mengerahkan dua unit
Pemadam Kebakaran (Damkar) dari Pos Ciranjang dan Cikalongkulon untuk
selanjutnya kasus ini ditangani oleh Polsek Mande guna penyidikan lebih
lanjut.
”Situasi sekarang sudah aman dan kondusif, jajaran
anggota Polsek Mande dibantu oleh Babinsa melaksankan penjagaan di TKP
hingga saat ini menjaga hal tidak diharapkan terjadi,” tandasnya.
Sementara
itu, Kepala Desa Bobojong H Ayi Abdul Hakim mengaku tidak tahu persis
penyebab pembakaran yang dilakukan warganya. ”Kurang tahu persis
penyebabnya apa, malam itu diperkirakan jumlah massa sebagian besar
laki-laki ada mencapai ratusan," katanya.
"Isu dan informasi
berkembang, pemilik rumah itu kurang berhubungan baik dengan warga
sekitar, intinya kurang akrab sama tetangga lainnya,” paparnya
didampingi staf desa. (mat/pj/yuz/JPG)