Harianpublik.com - Baru-baru
ini publik dikejutkan dengan tersebarnya rekaman diduga percakapan
antara Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein melalui aplikasi chat dan
menjadi viral di media sosial.
Melihat
rekaman percakapan tersebut, membuat publik bertanya-tanya apakah
percakapan itu asli atau dibuat orang yang tidak bertanggung jawab
dengan tujuan untuk menjatuhkan wibawa Habib Rizieq. Bagaimana bisa
percakapan dari aplikasi seperti WA atau sejenisnya bisa dipalsukan?
Untuk
menjawab pertanyaan tersebut, Kanigoro.com menemui Moch. Almazaki,
Praktisi dan Ahli IT Developer dan Telecom Consulting serta penggiat
Jaringan Teknisi Ponsel Indonesia dari ITB Bandung.
Menurut
pria yang akrab dengan panggilan Kang Zaki, ada beberapa modus yang
bisa dilakukan oleh pihak tertentu untuk menjatuhkan, mengangkat atau
menggiring opini via percakapan aplikasi chat.
Pertama,
melalui manipulasi grafis, caranya dengan membuat percakapan di
aplikasi chat dan nomor yang dihubungi diganti dengan nama seseorang.
Cara ini yang paling mudah dan paling banyak digunakan orang untuk
membuat percakapan hoax.
Yang
kedua, lebih tinggi dari level pertama yaitu membuat fake aplikasi
dengan tampilan yang sama persis dengan server lokal yang bisa
didownload di smartphone sendiri
dengan mengidentitaskan si A, B atau C
untuk membuat percakapan hoax, cara ini tanpa menggunakan authorisasi
nomor, email atau akun tertentu untuk melakukannya. Kemudian di ambil
gambarnya atau di rekam yang selanjutnya disebarkan lewat jejaring
sosial.
Yang
ketiga, level dengan kelas yang lebih tinggi yang dilakukan profesional
untuk maksud tertentu terhadap orang penting atau publik figur yaitu
dengan cara mapping number dan membuat server khusus yang bisa menjerat
dan membuat nomor target tanpa sepengetahuannya. Dengan cara ini, pelaku
bebas melakukan chatting, SMS khusus dengan orang lain tanpa diketahui
yang punya nomor.
Yang
keempat dengan memasang aplikasi tertentu pada smartphone target
sehingga dapat di pantau dan dikendalikan dari perangkat lain untuk
mendapatkan berbagai informasi atau data yang dibutuhkan.
Selain
dari itu, Kang Zaki juga mengatakan bahwa sebenarnya orang awam
sekalipun bisa langsung melihat pembicaraan di chat palsu atau tidak
dengan melihat gaya bahasa pengguna. Gaya bahasa yang digunakan sehari
hari tidak akan beda dengan apa yang mereka sampaikan di aplikasi chat.
Dengan
melihat bahasa dan gaya percakapan rekaman chat antara Habib Rizieq dan
Firda Husein yang tersebar di media sosial adalah bukan gaya bahasa
mereka. Oleh karena itu Ia meyakini kalau rekaman yang beredar tersebut
adalah rekaman palsu. [mediabangsaku.com / ymc]
Sumber :
Source link