Swarajabar.online - Tsunami Banten
dan Lampung Selatan meninggalkan trauma mendalam bagi korban selamat.
Gelombang tinggi yang datang secara tiba-tiba menyeret mereka sampai ke
tengah laut.Para korban ini seolah dihadapkan pada kematian, mereka
terombang-ambing di tengah laut selama berjam-jam untuk tetap bertahan
hidup atau menyerah. Berikut ini cerita orang yang selamat setelah
terombang-ambing tsunami Banten
Willy Siska menjadi saksi bisu kedahsyatan tsunami Banten yang
merenggut nyawa istri dan putri sulungnya. Willy sempat tersapu
gelombang tsunami dan terombang-ambing selama tujuh jam, sebelum
akhirnya diselamatkan tim SAR. Willy yang sempat terseret tsunami
Banten, terpisah dengan istri dan dua anaknya.
Bapak dua anak itu terseret gelombang dan terombang-ambing di tengah
laut sejauh lima kilometer dari bibir pantai. Selama hampir tujuh jam,
pegawai PLN ini bertahan hidup dengan memanfaatkan peralatan band milik
grup band Seventeen yang ikut terseret gelombang sebagai pegangan.
Di tengah laut, Willy sempat menyelamatkan dua anak kecil yang
terombang-ambing tsunami Banten. "Hampir 3 jam berenang tapi enggak
berasa cape. Mungkin ini kehendak Allah belum saatnya, termasuk dua anak
kecil tadi yang akhirnya dapat selamat di pesisir pantai tadi," jelas
Willy.