Hanya karena korban Eka Yuniarti (16) suka mengolok-olok, rekannya Muhammad Madinatul Hujjah (21) buta, korban diperkosa dan dibunuh dengan sadis.
Polisi dengan cepat mengungkapkan kasus itu tak lama setelah kejadian, para pelaku ditangkap di tempat persembunyian mereka di rumah mereka di Dusun Ngawen, Desa Parerejo, Kabupaten Purwodadi, Rabu sore (27/9).
"Para pelaku pembunuhan seseorang dan kami telah meyakinkan mereka ketika mereka ingin pulang. Aktor dan para korban saling kenal. Motif pembunuhannya terluka," kata Kapolda Purwodadi, AKP Slamet Santoso, yang diterbitkan oleh Jpnn .
Pengungkapan identitas pelaku berasal dari hasil penyelidikan polisi yang sebelumnya mengekstraksi informasi dari beberapa saksi. Pelaku melarikan diri setelah membunuh Eka. Dia bersembunyi di rumah salah satu temannya yang lokasinya masih di Purwodadi.
Sementara itu, penulis mengatakan bahwa dia membunuh Eka tanpa bantuan orang lain. "Waktu itu saya tidak ingat, sudah pasti tengah malam, mula-mula saya mencekik lehernya dengan kayu, lalu wajah saya jatuh di atas batu," kata Madinatul.
Saat itu, ia dan korban mabuk. "Kami sudah saling kenal dan kami pergi bersama untuk bertemu, saya melakukannya karena saya kesal dengan para korban, yang lain tidak ada," tambahnya.
Madinatul mengaku sering diejek oleh para korban. Pada klimaks, pelaku merasa kesal karena dia diejek di depan pacarnya sendiri. Itulah yang menyakiti pelaku untuk tega membunuh korban.
Sebelumnya, Polres Pasuruan berhasil menemukan jenazah jilbab tanpa celana di Dusun Pare Nginap, Desa Parerejo, Kabupaten Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah.
Mayatnya ditemukan tergeletak di gubuk sawah dalam kondisi menyedihkan. Dia tidak memakai celana. Namun pakaian dan jilbab tidak terpisah.
Korban dikenal sebagai Eka Yuniarti. Eka dimasukkan sebagai mahasiswa tingkat dua di sekolah menengah di kecamatan Lawang. Ia tinggal di Dusun Kalisuko RT 01 / RW 04 Desa Sumber Suko, Kabupaten Lawang.
Tubuh korban pertama kali ditemukan oleh seorang petani yang ingin mengunjungi sawahnya pada hari Selasa, 26 September 2017. Petani tersebut menemukan tubuh Eka dalam keadaan terlentang.
Korban menderita luka di kedua mata, hidung, mulut dan kaki kiri. Tubuh wanita ini berada di bawah sawah. Korban diduga diperkosa dan kemudian dibunuh.
Polisi mengamankan serangkaian elemen bukti di tempat kejadian. Diantaranya adalah jaket kain biru, bra ungu, pakaian dalam, celana jins panjang, kerudung hijau kamuflase yang dalam, potongan baju ungu, batu dan sepasang sandal jepit.