Kehadiran Poppy Indrawati Safitri (26), seorang guru dari Serang, Banten, semakin mewarnai dunia pendidikan Indonesia. Tidak hanya dia pandai mengajar, kecantikannya tentu membuatnya idola. Namun, siapa sangka kecantikannya masih dianggap negatif bagi sebagian orang.
Poppy baru-baru ini menjadi buzz di jejaring sosial. Faktanya, Anda memiliki ratusan ribu pengikut (pengikut) di akun Instagram pribadi Anda. Meskipun dia mengaku tidak nyaman dengan komentar pengikutnya, hanya ada komentar bias yang memukulnya.
Sejauh ini, Poppy merasa wajar jika banyak komentar negatif atau menjengkelkan. Berpikirlah positif dan tetap menunjukkan yang terbaik.
"Karena tidak semua orang harus menyukai saya, menunjukkan yang terbaik, meskipun hasilnya belum tentu dianggap baik," kata Poppy kepada merdeka.com, Rabu (13/7) kemarin.
Tercatat bahwa wanita yang lulus dari Universitas Pendidikan Indonesia, Serang, Banten, ini memiliki sekitar 117 ribu pengikut. Bahkan ketika gratis, saatnya untuk menanggapi komentar pengikut Anda. Jumlah pengikut adalah karena banyak selfie di jejaring sosial.
"Jika ada banyak komentar, itu tidak mengganggu saya, bahkan jika saya bebas, saya suka mengomentari komentar di jejaring sosial," jelasnya.
Tentu saja tidak selalu Poppy mengolok-olok jejaring sosial. Guru cantik ini di sekolah dasar jilbab Banten bahkan sering menerima lebih banyak uang karena ada banyak pengikut di Instagram. Poppy mengakui bahwa produk hijab sekarang kompatibel dengan 2.000 toko online.
"Ya, jika endorser memiliki biaya (untuk biaya) dan juga bisa mendapatkan produk." Selama dua tahun terakhir, lebih dari 2000 toko online mengandalkan saya untuk mendukung produk mereka, "katanya.
Poppy berkata dia bersyukur untuk itu. Selain kegiatan mengajar Anda, Anda bisa mendapatkan uang tambahan. "Saya model jilbab di pembajak Fatima di Tangerang dan saya juga menjadi ruang ganti," jelasnya.
Anda dapat menghubungi Poppy melalui akun Twitter @akupoppy. Wanita ini adalah lulusan Universitas Pendidikan Indonesia, Serang, Banten, pada tahun 2011.
